Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cerpen Klasik

Cerpen: Hop Frog

Aku tidak pernah mengenal orang yang begitu senang terhadap lelucon seperti Sang Raja. Tampaknya, beliau hidup hanya untuk mendengar lelucon. Cara tercepat untuk mengambil hatinya adalah dengan melawak atau menuturkan lelucon dengan baik dan benar. Karena itu pula ketujuh menteri yang berada di bawah kepemimpinannya dikenal sebagai para pelawak ulung. Penampilan mereka hampir sama dengan Sang Raja yang bertubuh gemuk, besar, dengan kulit berminyak — diikuti oleh selera humor yang unik. Namun, aku tidak yakin apakah orang gemuk karena terlalu banyak melawak; atau memang pelawak gemuk cenderung lebih lucu. Hanya ada satu hal yang pasti: pelawak bertubuh kerempeng cenderung dianggap sebagai rara avis in terris (kesalahan). Sang Raja juga tak pernah merasa keberatan bila ada pelawak yang berimprovisasi dalam mengantarkan lelucon, sesuatu yang dianggapnya sebagai ‘hantu’ lawakan. Justru sebaliknya, Sang Raja sangat megagumi lelucon yang memiliki daya tafsir luas, dan tak jarang membia...

Cerpen: Eleonora

Aku berasal dari kaum yang terkenal dengan semangatnya yang membara dan hasrat yang menggebu. Orang-orang menyebutku gila; namun pertanyaan yang muncul belum kunjung terjawab, apakah kegilaan merupakan kecerdasan yang tertinggi atau bukan – apakah begitu menganggungkan – apakah begitu mendalam – semua tidaklah tumbuh dari pikiran semata, namun berasal dari puncak tertinggi kekuatan intelektual. Mereka yang bermimpi di siang hari memiliki kesadaran lebih tinggi terhadap berbagai hal yang luput dari pandangan mereka yang hanya sanggup bermimpi di malam hari. Dalam pandangan mereka yang kelabu mereka menangkap sekilas keabadian dan getarangetaran, dan dalam terbangun, mereka sadar telah berada di tepi rahasia besar. Dalam sekejap, mereka mampu memahami kebaikan yang diajarkan oleh kebijaksanaan dan hanya sedikit pengetahuan mengenai keburukan yang mereka resapi. Meskipun demikian, mereka tampaknya mengarungi samudera “cahaya tak terlukiskan” yang begitu luas membentang tanpa penunjuk a...

Cerpen: Kucing Hitam

Dari narasi terliar namun sederhana yang hendak kukisahkan ini, aku sama sekali tidak berharap atau meyakini apapun. Aku pasti gila bila mengharapkan sesuatu, karena jelasjelas seluruh akal sehatku telah menolak bukti-bukti yang ada. Aku masih waras – dan yang pasti, aku tidak sedang bermimpi. Aku paham, kematian akan menjemputku esok, untuk itu aku akan melepaskan seluruh beban jiwaku hari ini. Keinginan terbesarku adalah hidup di atas bumi ini secara sederhana, tanpa beban dan tanpa keluhan; hanya menjalani rangkaian peristiwa kehidupan yang biasa-biasa saja. Keinginanku ini telah banyak mendatangkan kengerian tersendiri bagiku – menyiksaku, menghancurkanku. Namun aku tak ingin menceritakannya di sini. Bagiku, semua itu adalah kisah horor dalam kehidupanku – meskipun bagi sebagian orang mungkin kisahku tak sebanding dengan kisah-kisah begaya baroque yang hebat. Beberapa pendapat intelektual mungkin akan mematahkan kisah fantasiku ini di beberapa bagian – pendapat-pendapat intele...

Cerpen: Sistem oleh dr. Tarr dan Professor Fether

Musim gugur tahun 1800an. Dalam perjalananku melewati provinsi-provinsi bagian selatan Prancis yang terkenal ekstrim, aku memutuskan untuk mengunjungi rumah sakit jiwa swasta Maison de Sante yang telah sering kudengar dari rekan kerja medisku. Karena aku belum pernah mengunjungi tempat seperti itu sebelumnya, maka pikirku kesempatan ini sayang untuk dilewatkan. Jadi, aku membujuk teman seperjalananku (seorang pria yang baru kukenal sejak beberapa hari yang lalu) agar kami memutar haluan barang satu atau dua jam untuk melihat-lihat tempat tersebut. Dia segera menolak. Pertama, alasannya, kami seharusnya berjalan lebih cepat, dan kedua, dia tidak ingin bertemu dengan orang-orang gila. Namun, dia bersikukuh agar jangan ada rasa bersalah kepadanya jika aku ingin meninggalkannya untuk memenuhi keingintahuanku, dan dia akhirnya menyarankan bahwa dia akan tetap melanjutkan perjalanan, tapi dengan sangat lambat dan santai, sehingga nantinya aku dapat menyusulnya pada hari itu juga, atau k...