Langsung ke konten utama

Jurnal: Uang, Harta, dan Keresahan

Sumber : http://diklatpajak.blogspot.com/

Baru saya berpikir tentang uang dan bekerja, saya merasa tidak akan cocok dengan beberapa tipe pekerjaan yang memiliki tekanan tinggi untuk mendapatkan untung, bahkan jika itu harus menipu dan mengambil keuntungan dari kerugian orang lain, jujur secara pribadi saya sangat membenci akan hal – hal tersebut, karena itulah saya berpikir untuk mempekerjakan diri saya sendiri dengan cara menulis. Selain karena saya suka untuk mendengarkan dan menuturkan cerita, saya juga merasa hal itu adalah hal yang benar untuk dilakukan, juga karena saya merasa tidak atau belum menemukan kemampuan saya yang lain, itu sebabnya saya memilih untuk menulis. Saya secara pribadi berpikir tulisan – tulisan saya bagus dan baik, meskipun secara sadar saya tahu bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki dan tidak sedikit kesalahan yang saya perbuat disana – sini setiap kali saya menulis, tapi itu adalah proses dan prosesnya tentu saja tidak akan berjalan mulus.

Sampai sekarang masih lekat dan jelas di ingatan saya saat saya mendengarkan salah satu ceramah dari ustadz yang ada di pondok saya terdahulu, beliau menceritakan kisa perjalanan Nabi Muhammad SAW menuju Sidratul Muntaha atau Al-Arsy, perjalanan tersebut juga dikenal sebagai nama Isra’ Mi’raj. Dikisahkan saat Nabi Muhammad SAW sedang mengendarai Burak dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, di tengah perjalan beliau bertemu atau berpapasan dengan beberapa orang, saya tidak terlalu ingat dengan siapa saja beliau berpapasan, tapi salah satu dari mereka adalah seorang wanita yang mengenakan pakaian yang bagus dan periasan yang sangat banyak, mencerminkan kedudukannya sebagai orang kaya atau orang yang berpunya. Saat itu juga malaikat Jibril yang mengawal perjalanan beliau berkata bahwa ada saatnya nanti di masa depan umat beliau akan hancur dan runtuh karena harta.

Semenjak mengetahui akan kisah itu saya selalu berpikir bahwa harta adalah salah satu akar dari segala masalah, atau kalau boleh saya umpamakan dalam tulisan ini yaitu uang. Tidak sedikit kisah yang saya dengar tentang kejatuhan orang – orang yang disebkan oleh uang, bahkan banyak diantara mereka yang ada di sekeliling kehidupan saya sendiri, dan kejadian itu sering saya saksikan sendiri sehari – harinya.

Sebagai contoh korupsi, tindak korupsi yang biasa dilakukan oleh pejabat atau aparat adalah salah satu contoh nyata bagaimana uang tidak hanya dapat menghancurkan kehidupan seseorang tapi juga orang banyak. Mereka yang melakukan tindak korupsi sedikit demi sedikit hancur akibat kerakusan dan rasa ketidak puasan yang disebabkan oleh uang yang mereka dapatkan, tidak sedikit dari mereka bahkan yang belum dapat menikmati uang tersebut tapi sudah terlebih dahulu tertangkap tangan dan sekarang mendekam di balik jeruji besi.

Nama korupsi sendiri saya berasumsi berasal dari Bahasa Inggris yaitu Corrupt atau yang dapat disetarakan dengan kata terkontaminasi, seperti yang mungkin pernah terjadi pada beberapa data yang berada di dalam flash disk atau di computer yang saya milik, data tersebut menjadi korrup atau terkontaminasi sehingga tidak dapat digunakan karena rusak, begitu juga mereka para pelaku tindak korupsi yang dirinya telah terkontaminasi oleh uang dan rasa ketidak puasan yang tiada akhir.

Selain contoh mengenai koruptor dan tindak pidana korupsi, ada juga contoh lain yang baru saja saya tonton dari kanal youtube Raditya Dika, di sana ia berbincang dengan narasumber yang menceritakan kisah mengenai pesugihan, seperti kita ketahui dari namanya pesugihan, yang berasal dari kara sugih atau kaya, kegiatan yang mengikat janji dengan mahluk ghaib ini dapat menjanjikan sebuah kekayaan dengan bayaran berupa tumbal. Dalam kisah tersebut adalah anggota keluarganya sendiri yang dijadikan tumbal untuk tindakan pesugihan ini, memang benar apa yang dijanjikan ia dapatkan sesuai dengan apa yang ia inginkan, tapi seseuai janji juga apa yang akan diambil darinya juga diambil dengan cara – cara yang tragis.

 Meskipun ini terdengar sangat tidak masuk akal atau sudah tidak relevan terutama di zaman yang sudah serba digital ini, tapi menurut saya hal ini sangatlah nyata karena tidak sedikit korban dan pelaku dari kejadian dan kisah – kisah semacam ini banyak bertebaran di mana – mana.

Selain itu ada juga kisah dari banyak keluarga yang hancur, pertemanan yang rusak, dan kolega yang saling berseteru karena uang, mereka telah terkontaminasi oleh uang. Uang mampu melahirkan kecurigaan, uang mampu membuat orang berbuat nekat dan bahkan tidak segan – segan untuk mencelakakan orang lain. Tidak sedikit kasus kriminal yang ada di dunia ini berlatar belakang masalah ekonomi atau masalah keuangan, meskipun tidak sedikit orang yang sadar bahwa uang sangatlah berbahaya, tapi lebih banyak yang tidak memperdulikan hal tersebut dan tetap menuruti nafsu mereka akan uang. Mereka tidak menghiraukan pengetahuan yang telah mereka ketahui mengenai betapa berbahayanya benda tersebut terhadap kehidupan mereka dan orang – orang terdekat mereka.

Kekurangan uang dapat mendorong orang untuk berbuat tindak kriminal, apabila mereka sudah terkontaminasi oleh uang itu sendiri, bahakan memiliki kelebihan uang pun tidak dapat menjamin untuk menghentikan atau menghilangkan kontaminasi yang diakibatkan oleh uang tersebut. Kita dapat melihat betapa brutalnya tindak kejahatan yang dilakukan oleh orang – orang, oleh mereka yang merasa kekuarangan uang dan kita juga dapat menyaksikan betapa culas dan sewenang – wenangnya tindakan orang – orang yang memiliki uang berlebih. Tidak adak jumlah yang pasti dari uang tersebut yang dapat mengisi palung nafsu akan uang dalam diri kita, apabila kita telah terkontaminasi olehnya, betapa hal itu menakutkan, betapa gelap dan tanpa dasar palung itu kini telah menjangkiti orang – orang, bahkan mereka yang ada di sekeliling hidup saya.

Jika saya ditannya seberapa berbahayanya uang? Maka saya akan menjawab uang itu sangatlah berbahaya, bahkan jika ada yang mengatakan material seperti nuklir atau apapun itu adalah benda yang paling berbahaya yang ada di dunia, tapi saya akan tetap berkata bahwa uang adalah benda yang paling berbahaya. Karena menurut saya uang adalah simbol dari nafsu duniawi manusia, dan bagaimana nafsu tersebut dimanifestasikan dalam bentuk fisik, bentuk tersebut mengambil bentuk berupa uang yang terbuat dari kertas, uang koin yang terbuat dari logam yang meskipun mereka berbeda tapi mereka sama – sama memiliki angka yang menunjukan nilai jualnya, meskipun kita tahu nilai jual dari suatu uang tidaklah setara dengan angka yang tertulis dalam tiap lembar uang atau keping uanng koin tersebut. Sebagai contoh kita memiliki uang sejumlah seratus ribu rupiah, di sana tertulis seratus ribu rupiah, kita dan juga semua orang yang ada di dunia juga setuju bahwa nilai tukar dari uang tersebut adalah setara dengan benda yang seharga seratus ribu rupiah, tapi secara sadar juga kita tahu bahwa bentuk fisik dari uang itu bahkan tidaklah mencapai nilai tersebut.

Disini saya tidak berbicara mengenai konspirasi penggunaan uang ataupun hal – hal yang ada dalam koridor tersebut, tapi apa yang coba saya sampaikan adalah akibat dari penggunaan uang itu sendiri dan mungkin keresahan yang saya rasakan terhadap benda kecil terkutuk tersebut.

Mengenai rezeki dan uang, sejauh yang saya ketahui, meskipun saya tidak mengetahui apa – apa, tidak sedikit orang yang selalu menyamakan rezeki dengan uang, bahwa bagaimana seseorang diberikan rezeki oleh yang maha kuasa adalah selalu tentang seberapa tebal dompet yang mereka bawa, seberapa banyak digit angka yang ada di dalam buku tabungan mereka, dan segala hal yang menempel di atas fisik mereka. Saya tidak bisa berkata bahwa pandangan mereka salah tapi saya juga tidak mau apa bila saya dipaksa untuk membenarkan, karena menurut saya pada nyatanya rezeki itu adalah segala hal yang berkenaan dengan hidup dan apa yang kita peroleh selama hidup kita, dan uang memang adalah salah satunya, tapi bukanlah segalanya.

Bentuk dari rezeki itu menurut saya beragam dan tidak sedikit yang bentuknya tidak dapat digambarkan atau tidak memiliki bentukan fisik yang bisa di pegang atau di lihat dengan mata telanjang, sebagai contoh, ide, pemikiran positif, perasaan aman, perasaan bahagia, kebutuhan – kebutuhan seperti udara dan suhu ruangan yang sesuai dengan standar kesehatan pun dapat kita kategorikan sebagai rezeki. Bahkan ketidak tahuan, kemalangan dan segala hal yang mungkin kita pikir adalah sebuah kesialan atau pembalasan dari dosa yang kita lakukan, adalah sebuah rezeki menurut saya, karena pada setiap hal yang terjadi kepada personal manusia pasti memiliki nilai positifnya tersendiri dan mungkin tidak bisa dijelaskan oleh orang lain atau kepada orang lain. Sebagai contoh, ketidak tahuan akan sesuatu, karena ketidak tahuan kita bisa saja kita terhindar dari sesuatu yang tidak kita inginkan, atau yang memang dilarang, apabila kita melihat ke sisi postifnya saya dapat berkata itu juga merupakan salah satu bentuk rezeki yang di anugerahkan oleh yang maha kuasa.

Jadi rezeki tidaklah selalu tentang semua yang berbentuk fisik atau harta, apalagi uang, tapi bisa berupa kemudahan – kemudahan yang kita dapatkan dalam hidup, bahkan kesulitan yang kita alami, karena dengan kita mengalami kesulitan tersebut kita akan belajar untuk tidak mendapat atau terjerumus di kesulitan yang sama.

Saran saya, cara untuk menghilangkan penyakit atau menghapus kontaminasi uang yang ada dalam diri kita adalah dengan bersyukur, mungkin saya bukanlah orang yang cukup bijak untuk memberikan nasihat, atau pun orang yang tepat untuk memberikan saran. Tapi saya merasa bersyukur adalah cara satu – satunnya kita untuk terbebas dari segala yang menjangkiti kita, termasuk kontaminasi dari uang dan kehancuran diri kita dari harta yang kita miliki, atau ingin kita miliki. Mungkin kita tidak akan mendapat apa yang kita inginkan seumur hidup kita, mungkin kita tidak akan pernah pergi dan menginjakkan kaki ke tempat yang kita inginkan seumur hidup kita, mungkin kita tidak akan pernah bertemu dengan orang atau tokoh yang sangat ingin kita temui seumur hidup kita, tapi seperti yang saya katakan, semua itu adalah rezeki yang telah kita dapatkan dari yang maha kuasa, karena itu adalah bersyukur menurut saya satu – satunya cara yang benar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen: Hasrat

Sesungguhnya manusia adalah mahluk paling tidak sempurna, bohong bila manusia dikatakan adalah mahluk yang paling sempurna, karena nyatanya banyak dari mereka yang sering merasa kekurangan dan terus meminta untuk lebih dan lebih, namun dengan penuh rasa kesombongan mereka mampu menyebut diri mereka sebagai mahluk paling sempurna. Bahkan di masa awal peradaban, nenek moyang dan para leluhur mereka berani menyebut diri sebagai homo sapiens sapiens atau manusia yang bijaksana, karena mereka merasa kurang puas hanya dengan menyebut diri mereka sebagai homo sapiens, yang sebenarnya juga merupakan nama pemberian mereka sendiri. Bahkan dalam peradaban yang bisa dibilang paling maju sekarang, dengan penemuan paling mutakhir, tidak pernah ada kesempurnaan setidaknya serperti yang diinginkan mahluk yang memenuhi muka bumi ini, segalanya selalu saja tidak pernah cukup, tidak pernah sempuna, selalu ada celah untuk mencari ketidak sempurnan itu.  -  malam itu gelap gulita, keheningan

Ulasan Novel Terusir Karya Buya Hamka

Ulasan mengenai novel terusir Judul Novel Terusir Penulis Buya Hamka Sinopsis Bercerita tentang perjalanan hidup Mariah, seorang wanita dari kalangan biasa yang terusir kehadirannya dari hidup Azhar suaminya dan Sofyan putra mereka. Ia kemudian terpaksa melanjutkan kehidupannya tanpa arah dan tujuan, sendirian di jalanan tanpa tempat untuk kembali, karena kedua orang tua Mariah telah meninggal, dan ia tidak memiliki sanak saudara. Diujung hidupnya yang penuh ketidak pastian dan penderitaan, satu-satunya hal yang dapat membuatnya bertahan adalah cintanya terhadap Sofyan putranya, bahkan setelah ia jatuh kedalam palung kehinaan paling dalam di hidupnya ia masih bertahan, dengan pengharapan kelak ia dapat bertemu dan mencurahkan rasa cintanya kepada Sofyan. Ulasan Terusir adalah sebuah novel yang bercerita tentang cinta, romansa kehidupan, dan permasalahan pelik yang menimpa sebuah rumah tangga yang hadir diakibatkan oleh sifat iri dan dengki, juga sebuah penggambaran secara nya

Cerpen: Persoalan Minta Minta

"Allahhu akbar.... Allahhu akbar....." dengan merdu Azan dilantunkan sang muazin, sebuah masterpiece, lantunan syair yang digumamkan tanpa alunan musik hanya bermodalkan pita suara, lebih merdu dibandingkan musik Mozart. Merdu, lantaran hanya mereka calon penghuni surgalah yang mampu menikmatinya -bukankah semakin sedikit penikmatnya semakin tinggi nilai hal tersebut- dan membuat mereka mampu melangkahkan kaki, melepaskan diri dari belenggu duniawi dengan segala gegap gempitanya. Sebuah panggilan akan deklarasi lemahnya sekaligus kuatnya seseorang yang menghamba kepada Allah. Lemah karena mereka tau bahwa mereka selalu hidup dalam ketergantungan, kuat karena mereka mampu memecah rantai belenggu dunia meski hanya sepersekian menit. Otong bergegas, berlari tunggang langgang menujur kamar dan segera berhadapan dengan almarinya. Digantinya pakaian main dengan kain sarung, songkok hitam dan baju koko putih, serta menjambret sajadah. Siap sedia dengan shalat