Sumber: pribadi |
Malam ini saya tidak bisa tidur dan terjaga hingga larut malam. Saya sadar bahwa kebiasaan ini adalah seusatu yang harusnya tidak saya pelihara namun entah bagaimana caranya tidak bisa saya hindari. Saya sebenarnya mengetahui banyak sekali alasan supaya saya mau menghentikan kebiasaan buruk ini, namun hal itu tidak kunjung cukup untuk menyudahi penyiksaan diri yang tidak berkesudahan ini.
Lalu di tengah lantunan suara kipas angin di atas kepala dan kegerahan akan kebodohan sendiri, saya mulai membukai catatan-catatan yang pernah saya buat beberapa tahun yang lalu. Dulu saya gemar, atau boleh dibilang selalu memaksakan diri, untuk menulis. Karena itu saya dapat melihat bahwa apa yang saya tulis biasanya lebih baik. Namun entah kenapa sekarang saya mulai malas untuk melakukan kegiatan yang selama ini sebenarnya saya sanjung.
Akibat dari kemalasan ini adalah mulai matinya diri saya. Saya berkata demikian karena menurut saya, hal yang membuat seorang hidup adalah bagaiman cara dia berpikir dan merasa. Dan menurut saya menulis dapat melatih kedua hal tersebut. Begitu pula yang dikatakan oleh banyak orang.
Saya ingat bahwa beberapa waktu belakangan saya mencoba untuk membaca lebih banyak dan mendengarkan lebih banyak. Awalnya hal ini saya lakukan guna meningkatkan pengetahuan diri dan menambahkan reverensi dalam berpikir. Namun apalah artinya pengetahuan jika tidak digunakan. Tidaklah akan berbahaya sebuah senjata bila hanya ditidurkan di dalam gudang persenjataan. Senjata-senjata tersebut harusnya dibawa keluar dan beraksi, sebagaimana tujuan dari pembuatan senjata tersebut.
Seperti apa yang saya dikatakan di atas, bukannya menggunakan senjata yang selama ini sudah susah payah saya himpun. Saya malah menguncinya dalam-dalam dan membuatnya tertidur dalam kegelapan. Membunuhnya secara perlahan dengan cara mendiamkannya.
Komentar
Posting Komentar