Langsung ke konten utama

Postingan

Eleven Minutes Novel By Paulo Coelho Review

Eleven Minutes Novel Review Title : Eleven Minutes By: Paulo Coelho Year : 2003 Synopsis Eleven Minutes is a novel that tells about the life journey of a young woman from Brazil named Maria who dreams of one day finding her true love, a handsome prince who will pick her up like a princess from a fairy tale. But fate actually said otherwise, as time went by, instead of finding her true love, Maria fell into the world of prostitution. In living his life as a prostitute he thinks that sex is always a matter of pleasure and lust, but this changes after he meets a famous painter named Ralf Hart, who says that he has a unique light and introduces him to the 'meaning of sex' purer than what he had known so far. Falling in love with the painter, Maria is struck by a dilemma between love and reality. Review In contrast to most of the novels written by Paulo Coelho which mostly tell about the romance of life and dreams, the novel Eleven Minutes actually tells about things that are consid
Postingan terbaru

Devil and Miss Prym by Paulo Coelho Review

https://paulocoelhofoundation.com/books/paulo-coelho-the-devil-and-miss-prym/ Review of the novel Devil and Miss Prym by Paulo Coelho Title : Devil and miss Prym Author : Paulo Coelho Year : 2000 Synopsis What will you do when you find out that evil has entered with great temptation into your life? Can you resist the temptation? Devil and Miss Prym is a novel that tells the story of how Chattal Prym, a young girl from the village tries to fight the evil that affects her and resist the temptations that are in front of her eyes. Once upon a time there was a stranger who came to a remote village called Viscot, the village is known as the village where hunters spend their time when the hunting season arrives and travelers spend their vacations in that paradise on earth, but the stranger does not come at this time. hunting season or holiday season and it comes with a temptation and evil intent. No one knew all that except an old woman saw him come and stay at the hotel, she told herself tha

Ramayana Novel by Nyoman S. Pendit Review

Resouces:  Ramayana (Indonesian Edition): Pendit, Nyoman S.: 9786020318615: Amazon.com: Books   Ramayana Novel Review by Nyoman S. Pendit Title : Ramayan Author : Nyoman S. Pendit Year : 2006 Synopsis The Ramayana tells the story of the life of Rama, a prince of the Kosala kingdom, the crown prince of the kings Dasaratha and Kausalya, as well as the older brother of his three younger brothers Baratha, Laksmana and Saturguna. It is said that Rama is someone who upholds dharma or virtue and is a person who has perfect qualities and is a role model for his brothers and others. He is also a dutiful son to his father and mother, it is said that he even accepted orders to exile for fourteen years in the forest in order to fulfill his father's promise to one of his wives, Kaikeyi and to give up his right as the successor of the king to his younger brother Bharata. Ramayana is also famous for the story of saving Sita, Rama's wife, from Ravana's clutches which led to a battle betwee

Jurnal: Kematianku

Sumber: pribadi Malam ini saya tidak bisa tidur dan terjaga hingga larut malam. Saya sadar bahwa kebiasaan ini adalah seusatu yang harusnya tidak saya pelihara namun entah bagaimana caranya tidak bisa saya hindari. Saya sebenarnya mengetahui banyak sekali alasan supaya saya mau menghentikan kebiasaan buruk ini, namun hal itu tidak kunjung cukup untuk menyudahi penyiksaan diri yang tidak berkesudahan ini. Lalu di tengah lantunan suara kipas angin di atas kepala dan kegerahan akan kebodohan sendiri, saya mulai membukai catatan-catatan yang pernah saya buat beberapa tahun yang lalu. Dulu saya gemar, atau boleh dibilang selalu memaksakan diri,  untuk menulis. Karena itu saya dapat melihat bahwa apa yang saya tulis biasanya lebih baik. Namun entah kenapa sekarang saya mulai malas untuk melakukan kegiatan yang selama ini sebenarnya saya sanjung. Akibat dari kemalasan ini adalah mulai matinya diri saya. Saya berkata demikian karena menurut saya, hal yang membuat seorang hidup adalah bagaiman

Jurnal: Berhenti Mempekerjakan Liburan

sumber : https://backpackerjakarta.com/liburan-tiap-bulan-uangnya-solusi-menabung-biar-bisa-ngabur/ "Libur telah tiba, libur telah tiba, hore-hore-hore!" Sepenggal sajak lagu anak-anak yang harusnya terdengar ceria dan menghibur, namun bisa menjadi sebuah seruan atau apa pun itu tergantung siapa yang mendengarkannya. Liburan rupanya sudah, selalu dan akan menjadi primadona yang senantiasa hadir dalam kehidupan manusia. Liburan tak pernah memandang golongan, ras, kelas dan agama karena libur selalu dimiliki oleh semua golongan. Akhir-akhir ini saya memikirkan atau terpikir tentang liburan. Lalu saya melakukan riset asal-asalan dan berpikir sekenanya. Dari kedua hal itu saya mendapat hasil kalau merujuk pada KBBI, liburan diartikan sebagai masa libur dan libur itu sendiri memiliki makna bebas dari pekerjaan atau bebas dari sekolah. Secara garis besar pemaknaan yang ada di KBBI ini tidaklah salah, namun menurut saya pemaknaan ini bersalah. Kenapa begitu? Karena penggunaan kata b

Kejahatan Saya Karena Berpikir Tentang Kebaikan

Sumber: https://verdict.justia.com/2020/01/02/why-does-evil-exist-in-the-world     Apa itu kebaikan? sebelumnya tidak pernah terbesit dalam pikiran saya arti dari kata yang sering kali orang gunakan sebagai pelarian ini. "Untuk kebaikan bersama", "terlalu baik untuk aku", "baik-baik saja", sampai pada tahap "orang baik". Sungguh kebaikan itu telah menjelma menjadi topeng, menjadi pelarian dan menjadi jalan keluar dari keadaan yang tidak “baik” untuk orang yang “baik”.     Selama ini saya selalu disuguhkan dengan ungkapan “kebaikan akan selalu menang atas kejahantan”, padahal kalau saya coba pikirkan lebih jauh kejahatan adalah satu-satunya sahabat dari kebaikan yang senantiasa selalu ada di sampingnya. Tetapi, kejahatan selalu diapandang sebelah mata dan kebaikan selalu diagung-agungkan. Kalau memang demikan agung kebaikan itu, kenapa Dia turut menciptakan kejahatan untuk bersanding dengan kebaikan? Bukankah yang agung hanya bisa bersanding denga

Cerpen: Bukan Kebebasan

Sumber:  https://www.deviantart.com/peterio/art/the-cage-143548745 Masih berada di tempat yang sama sejak hari itu, di sini aku terkurung dan hanya bisa memandangi orang-orang yang berlalu lalang dengan bebas mengarungi jalanan ibu kota dan memadati hiruk pikuk tempat perniagaan di pagi hari. Tenda-tenda yang berdiri sempoyongan di bibir jalan, kini bermandikan suara gemuruh teriakan, percakapan, langkah-langkah kaki manusia, hingga suara gemericik air yang jatuh menetes dari pepohonan, layaknya air mata kesedihan ku, yang hanya bisa terdiam di sini. Meskipun begitu semua terasa baik-baik saja, baik-baik saja aku rasa, setidaknya hingga teriakan-teriakan itu terdengar; "Aku mau itu" "Harganya berapa?" "Aku mau beli!" Teriakan para pembeli yang terdengar seperti nyanyian yang menari di udara dan masuk ke telinga penjual itu, lebih layak disebut palu penghakiman bagi ku, karena itu menandakan kebebasan yang sudah tidak aku mil